... Melanjutkan dari tulisan saya sleman fans, setelah berdamai kedua kelompok kondisi sangat kondusif. Tidak lagi permusuhan dari internal, persaingan menjadi hal yang lebih kreatif untuk PSS.
Thanks media
2011- saat ini media menjadi peran penting bcs berkembang sangat pesat, awal yang hanya minoritas sekarang menjadi mayoritas, tidak terdapat struktur organisasi hanya babe wahyu yang dituakan. Didalam bcs ini memang masih banyak anak muda yang ingin sekali perubahan dari persuporteran sleman. Mereka membawa inisiasi baru, men-branding suporter harus rapi, mengubah images gembel menjadi lebih elegan dan casual dengan menanamkan mental ultra.. Ya mereka kiblatnya ultras.. Italy lebih khususnya..
Branding lewat media sosial fb maupun twitter nyatanya mampu menarik animo sleman. Membuat koreografi yang mana bisa menarik banyak penonton baru. Menanamkan passion ke anggota baru tribun selatan..
Kini, orang didalam sleman fans berlomba2 membuat hal yang kreatif. Fotografi, tulisan tulisan, munculnya elja radio, elja tv, apparel sembada, sleman-football, sleman education dan masih banyak lagi. Suka senyum senyum sendiri kalau ngelihat animo macam ini, jersey original yang apparelnya dibuat sendiri(bukan adidas,nike) dijual 250k sebiji tanpa nameset saja, stok selalu habis. Harga syal 210k, habis seketika. Ikut Bali island cup yang isinya arema, persib, dan tuan rumah yang hasilnya sudah pasti aja tetap pada berangkat ke bali. Kereta, kapal,pesawat mereka jalani. Sleman ki wong edan kabeh. Pekok.


