Minggu, 29 Mei 2016

Sleman fans (2)

... Melanjutkan dari tulisan saya sleman fans, setelah berdamai kedua kelompok kondisi sangat kondusif. Tidak lagi permusuhan dari internal, persaingan menjadi hal yang lebih kreatif untuk PSS.

Thanks media
2011- saat ini media menjadi peran penting bcs berkembang sangat pesat, awal yang hanya minoritas sekarang menjadi mayoritas, tidak terdapat struktur organisasi hanya babe wahyu yang dituakan. Didalam bcs ini memang masih banyak anak muda yang ingin sekali perubahan dari persuporteran sleman. Mereka membawa inisiasi baru, men-branding suporter harus rapi, mengubah images gembel menjadi lebih elegan dan casual dengan menanamkan mental ultra.. Ya mereka kiblatnya ultras.. Italy lebih khususnya..
Branding lewat media sosial fb maupun twitter nyatanya mampu menarik animo sleman. Membuat koreografi yang mana bisa menarik banyak penonton baru. Menanamkan passion ke anggota baru tribun selatan..

Kini, orang didalam sleman fans berlomba2 membuat hal yang kreatif. Fotografi, tulisan tulisan, munculnya elja radio, elja tv, apparel sembada, sleman-football, sleman education dan masih banyak lagi. Suka senyum senyum sendiri kalau ngelihat animo macam ini, jersey original yang apparelnya dibuat sendiri(bukan adidas,nike) dijual 250k sebiji tanpa nameset saja, stok selalu habis. Harga syal 210k, habis seketika. Ikut Bali island cup yang isinya arema, persib, dan tuan rumah yang hasilnya sudah pasti aja tetap pada berangkat ke bali. Kereta, kapal,pesawat mereka jalani. Sleman ki wong edan kabeh. Pekok.

Sleman fans

Sleman fans sebutan untuk pendukung klub kabupaten PSS Sleman secara keseluruhan, yang berisi oleh Slemania, Brigata Curva Sud maupun independent.
Publik Sleman ini memang sudah dari tahun 2000-an memiliki animo sepak bola yang lumayan besar. Memang mungkin sebelum PSS naik ke kasta paling atas di Liga Indonesia sebagian besar menjadi pendukung PSIM ataupun tim DIY lainnya.
Pada awal tahun 2000an lahirlah Slemania yang menjadi nama suporter PSS Sleman pada mulanya. Slemania juga menjadi suporter fanatik yang terkenal edan tapi sopan.
Animo sepak bola Sleman ini terlihat dari PSS beberapa kali pindah home base tridadi-mandala krida-tridadi sampai pada akhirnya ke maguwoharjo pendukung tetap banyak dan berisik. Mungkin sekitar tahun 2008-2010 an setelah gempa jogja melanda, finansial menurun, prestasi anjlok tidak lolos ke ISL membuat penyebab penonton kurang.

Brigata curva sud

Pada tanggal 5 februari 2011, berasal dari tribun selatan, berkumpulan dari berbagai laskar atau komunitas, dari ultras PSS, brigser dll yang memulai pergerakan ini. Sekumpulan orang ultras PSS dan sekumpulan brigser dan lain lain yang jumlahnya mungkin kurang dari 50-100 orang ini membentuk nama bernama brigata curva sud x PSS. Awalnya hanya saya tahu dari coretan coretan vandal bcsxpss1976 dsb, lalu teriakan teriakan orang dikit namun terdengar, lalu hand banner hand banner yang mereka tinggikan, hingga flare handmade yang mereka hidupkan..
Namun, kehadiran mereka tidak lanjut mulus. Banyak orang menolak kehadirannya sampai ada suatu match dimana PSS vs Persipasi tiket tribun selatan tidak dijual oleh umum dengan alasan akan dipakai oleh suporter tamu. Mereka stay diluar sambil chant dan beberapa dari mereka menangis, saya lihat itu. Setelah masuk di tribun timur melihat tribun selatan saya melihat banyak sekali suporter tamu disana, saking banyaknya bisa dihitung dengan jari..

Kehadiran bcs menjadi masalah tersendiri, karena kini terdapat 2 suporter mendukung PSS Sleman. Pada waktu itu banyak terjadi rusuh, tidak nyaman. Antar kawan saling hadang, situasi tidak kondusif. Puncaknya PSS vs Persepar (6-3) di mulai dari provokasi2 ringan berupa ada 1 orang membawa bendera mengarah ke selatan, lalu pok pok pok sontak dari tribu selatan pada berhamburan berlari masuk ke lapangan.

Skip..
Namun pada akhirnya kedua kelompok tersebut berdamai, mereka saling adu kreatifitas. Saling menjaga karena kita semua sama, satu kebanggaan PSS Sleman..

Posted in